Jumat, 25 Maret 2011

Makna & Medan Adaptasi

Makna Adaptasi
Dalam psikologis, adaptasi disebut sebagai proses dinamika yang berkesinambungan yang dituju oleh seseorang untuk mengubah tingkah lakunya, supaya muncul hubungan yang selaras antara dirinya dengan lingkungannya. Yang dimaksud dengan lingkungan disini mencakup segala sesuatu yang dapat mempengaruhi seluruh kemampuan dan kekuatan-kekuatan yang ada di sekeliling seseorang. Semua inilah yang sangat berperan mendukung jerih payahnya sehingga berhasil mencapai kehidupan rohani dan jasmani yang mantap. Lingkungan ini dibagi menjadi tiga, yaitu, lingkungan alam, lingkungan masyarakat, dan lingkungan seseorang itu sendiri.

Lingkungan alam, ialah yang lazim disebut sebagai lingkungan ekternal dan segala sesuatu yang berada di sekeliling seseorang berupa hal-hal alami yang sangat penting sekali bagi kehidupan. Contohnya seperti pakaian. Tempat tinggal, makanan dan seterusnya.

Lingkungan social dan budaya, ialah yang lazim disebut masyarakat dimana seseorang hidup di dalamnya berikut dengan individu-individu yang lain, tradisi-tradisinya, dan aturan-aturan yang mengatur hubungan antar sesama mereka.

Dan lingkungan ketiga, ialah lingkungan yang terkait dengan diri seseorang yang bersangkutan. Lingkungan ini menuntut seseorang mampu bergaul dengan diri sendiri dan belajar bagaimana cara menguasai serta mematangkan dirinya.
Dengan demikian ia, akan sanggup mengendalikan keinginan dan tuntutan-tuntutan yang naif dan tidak logis.

Medan Adaptasi
Medan untuk adaptasi ada dua; yakni yang bersifat kepribadian dan yang bersifat kemasyarakatan atau sosial. Itulah yang perlu saya jelaskan sebagai berikut:

a. Adaptasi Kepribadian
Adaptasi kepribadian, ialah kalau seseorang merasa puas atas dirinya sendiri, atau tidak memaksakannya. atau tidak membencinya, atau tidak memarahinya, atau percaya sepenuhnya. Seseorang yang mampu melakukan adaptasi dengan pribadinya, kehidupan jiwanya akan lepas dari berbagai macam konflik batin yang dibarengi dengan perasaan bersalah, gelisah, duka, minder dan lain sebagainya.

Salah satu faktor penting yang dapat mewujudkan medan adaptasi ini, ialah kalau seseorang dapat memenuhi dorongan-dorongan dari berbagai kebutuhan yang bisa menyenangkan dirinya dan masyarakat sekaligus, atau setidaknya yang tidak sampai membahayakan orang lain dan tidak bertentangan dengan ukuran-ukuran nilai masyarakat. Kalau tadi disinggung tentang dorongan-dorongan, maka kita jangan lupa bahwa yang dimaksudkan ialah pengaruh internal yang mengontrol dan mengarahkan kita dan sekaligus yang dapat menunjukkan aib kita dan memberikan sanksi hukuman atas hal itu kepada kita.

Sebaliknya orang yang tidak bisa beradaptasi dengan dirinya sendiri, ia akan mengalami sebuah pergumulan batin yang akan menyita segenap kemampuannya untuk menghadapi berbagai kehidupan yang keras. Akibatnya, ia kelihatan menjadi orang yang lemah vitalitasnya, lekas capai, tidak sabaran, tidak tabah, dan tidak mau bersusah payah atau pemalas. Segenap konflik yang ada di batinnya telah merampas semua energinya. sehingga ia terlihat sangat labil ketika harus menghadapi kesulitan-kesulitan hidup. Pikirannya sangat mudah kacau dan jiwanya gampang tergoncang jika sedang dilanda suatu masalah.

b. Adaptasi Kemasyarakatan
Adaptasi kemasyarakatan ialah kalau seseorang sanggup menjalin relasi-relasi sosial yang menyenangkan bersama orang-orang yang bergaul dengannya atau yang bekerja bersamanya. Hubungan seperti itu jelas menjauhkannya dari rasa tertindas, atau dari hasrat yang kuat untuk menguasai atau memusuhi orang-orang yang berada di dekatnya. Atau dari rasa ketergantungan kepada mereka.

Seseorang yang bisa beradaptasi dengan masyarakat, ia akan sanggup menguasai nafsunya pada situasi dimana emosinya harus meledak. Sehingga ia tidak mudah marah atau tersinggung oleh sebab-sebab yang sepele atau yang bersifat kekanak-kanakan. Atau pun kalau ia harus marah kemarahannya tidak ia ungkapkan dengan cara kekanak-kanakan. Selain itu, ia juga sanggup bergaul dengan orang lain secara realistis tanpa terpengaruh oleh pikiran dan prasangka-prasangka negatif terhadap mereka. Karena itu, orang yang bisa beradaptasi dengan masyarakat disebut sebagai orang yang matang emosinya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms